Kamis, 16 Februari 2012

Hati-hati ! Penipuan Berkedok Jual Obat


KAYUAGUNG, PERS REFORMASI - Dengan berkembangnya zaman, berbagai cara dilakukan oleh orang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, entah itu halal atau haram, tergantung iman orang tersebut melaksanakannya, untuk memenuhi kebutuhan hidup kadang orang nekad mengambil jalan pintas, hingga perbuatan sampai ke tingkat kriminal, seperti perampokan, pencurian, penipuan dan lain sebagainya, sehingga perbuatan tersebut merugikan seseorang ataupun orang banyak.
Seperti yang telah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu Kecamatan Kota Kayuagung, telah banyak korban terutama ibu-ibu yang mempunyai usaha toko atau warung tertipu oleh seseorang yang belum dikenal, dengan menjualkan produk obat berbentuk syirup, dengan harga diluar jangkauan, karena bujuk rayu dan di iming-imingi akan disewa tokonya sebesar Rp.1 juta ke atas dan ditokonya akan diberi papan merk dan spanduk dalam tempo tidak lama, namun harus membeli dahulu obat syirup yang ditawarkan dengan harga sampai Rp.700 ribu dan korban diberikan kertas kontrak yang ditanda tangani, sehingga korbannya terpedaya dan menyerahkan uang yang dimintanya.
Beberapa ibu yang sempat dimintai keterangan yang menjadi korban penipuan (11/2), yaitu Fat (32) seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya membuka warung, sekitar dua minggu yang lalu dia merasa tertipu dan terpedaya karena membeli obat syirup yang harganya murah berkisar Rp.7000,- saat ditanyakan disalah satu apotik di Pasar Kayuagung, namun dia membeli dengan orang yang menawarkan tersebut dengan harga yang sangat tinggi Rp.75.000,- , namun dengan diimingi-imingi jika membeli obat, maka warungnya akan dijadikan outlet produk obat tersebut dengan sewa Rp.1 juta keatas dalam satu bulan dan akan diberi papan merk dan spanduk, maka tanpa sadar Fat memberikan uang dan mengambil obat yang dijualkan kepadanya, setelah itu ia diminta menanda tangani surat yang katanya surat kontrak.  Namun naas baginya uang telah diberikan, dan waktu yang ditentukan sudah lewat, barulah ia sadar kalau dia ditipu, namun saat ditanyakan kenapa tidak melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib, Fat menjawab, jangankan ke polisi, sama suami saya saja saya takut ketahuan, nanti dibilang saya bodoh. Jelas Fat.
Saat ditanyakan, bagaimana ciri-ciri orang tersebut, Fat menjelaskan orang tersebut berbadan besar, kulit agak hitam, namun ciri khusus saya lupa, yang saya ingat orang tersebut membawa tas jinjing dan memakai kendaraan roda dua, saya juga lupa berapa nomor platnya. Ungkap Fat.
Sama seperti halnya kejadian yang menimpa Ibu rumah tangga Ijer (27) di kelurahan Kedaton Kecamatan Kota Kayuagung, motifnya juga sama, namun saat ditanyakan dia tidak sadar memberikan uang sejumlah Rp.750.000,- kepada orang yang menjualkan obat tersebut, setelah orang tersebut pergi dia baru sadar kalau dia tertipu.  Dalam waktu satu hari di Kelurahan tersebut menurut informasi, selain Ijer, ada dua korban lagi yang berlainan tempat.
Dengan adanya kejadian ini, hendaknya masyarakat waspada dengan orang yang belum dikenal, yang berpura-pura menawarkan produk dengan diimingi-imingi uang atau pun lainnya, dan apabila bertemu dengan orang seperti itu, kita harus jeli, tanya surat tugas, asal instansi, tanda pengenal, bila memakai kendaraan catat nomor kendaraannya, jenis apa kendaraannya, dan jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal.  Dan harapan bersama, hendaknya aparat terkait bersama pemerintah setempat dan  masyarakat, selalu waspada, antisipasi, dan menanggapi laporan masyarakat bila ada masyarakat yang dirugikan. Serta segera menindak apabila ada orang yang melanggar hukum. (Yakkub)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar